Menanam cabai di rumah banyak dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan bumbu masakan tersebut. Nah, jika Anda ingin menanam cabai di halaman rumah tanpa lahan luas, Anda dapat menggunakan sistem hidroponik. Menanam cabai dengan sistem hidroponik tidak terlalu sulit. Hasilnya pun cukup memuaskan. Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (31/12/2021), berikut cara menanam cabai hidroponik yang dapat dilakukan di halaman rumah.
Terdapat dua jenis cabai yang bisa Anda pilih, yaitu hibrida dan cabai lokal. Cabai lokal merupakan jenis cabai yang sangat mudah dibudidayakan di Indonesia karena lebih mudah tumbuh dan beradaptasi dengan iklim serta jenis tanah. Akan tetapi, untuk hasil cabai yang berkualitas, bibit hibrida lebih diunggulkan dibandingan bibit lokal.
Tahap penyemaian bibit cabai hidroponik adalah pertama, pilih tempat yang akan digunakan dalam penyemaian, berupa polybag dengan ukuran kecil, baki serta petakan tanah. Kemudian, siapkan media semai yaitu campuran tanah humus, arang sekam dan pupuk kandang kering dengan perbandingan 3 : 1 : 1 secara merata. Setelah itu, isi ke dalam tempat semai yang Anda pilih, jangan terlalu penuh.
Taburkan bibit ke dalam tempat semai yang sudah diisikan dengan media semai. Berikan ruang yang lebar didalam tempat semai agar calon tanaman cabai memperoleh ruang untuk tumbuh maksimal. Lakukan penyiraman setiap hari pada pagi dan sore. Tunggu hingga bibit tumbuh tunas sekitar umur 25 sampai 30 hari bibit siap dipindahkan.
Media tanam yang bisa digunakan adalah cocopeat dan campuran arang sekam. Adapun tempat budidaya hidroponik yaitu potongan pipa dan botol minuman.
Begitu semua selesai, Anda juga harus membuat sumbu yang akan digunakan untuk penyerapan nutrisi air. Sumbu sebaiknya berasal dari kain flanel karena penyerapan tinggi.
Bibit siap ketika sudah berumur 25 sampai 30 hari. Dalam proses pemindahan bibit cabai harus dilakukan dengan hati-hati agar calon tanaman cabai tidak mengalami kerusakan sehingga beresiko kematian. Lakukan pencabutan bibit cabai dengan pelan. Anda bisa menyiram dulu tempat semai agar tanah menjadi basah sehingga lebih mudah dicabut dan akar tanaman cabe tidak rusak. Selain cara di atas, Anda juga memindahkan bibit cabai bersama dengan media semai. Akan tetapi, media semai tetap harus dihilangkan dengan cara merendam tanah dengan air agar proses pemisahan akan dengan media semai lebih efektif. Setelah bibit dan media semai terpisah, Anda tinggal melakukan penanaman ke dalam pot yang sudah disiapkan sebelum dan siram dengan air bersih secukupnya.
Letakkan pot atau tanaman cabai di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Tujuannya agar tanaman cabai lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang terkena sinar matahari. Proses ini dapat dilakukan selama 5 sampai 7 hari. Setelah itu, tanaman cabai boleh diletakkan pada area yang terkena sinar matahari langsung.
Tanaman cabai yang dibudidayakan menggunakan teknik hidroponik membutuhkan nutrisi tambahan agar kebutuhan unsur hara tanaman cabe dapat terpenuhi. Teknik hidroponik memiliki keterbatasan dengan media tanam dan unsur. Oleh karena itu, pemberian nutrisi tambahan sangat diperlukan untuk menjaga dan menunjang pertumbuhan cabai secara maksimal.
Pemberian tambahan nutirisi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara yang tidak diperoleh karena budidaya menggunakan teknik hidroponik. Namun, jika pemberian tambahan nutrisi dilakukan pada tanaman yang baru saja dipindah akan berisiko merusak cabai, karena tanaman terkejut dengan kandungan nutrisi secara tiba-tiba. Pemberian tambahan nutrisi pada tanaman cabai hidroponik sebaiknya dalam dosis yang tepat. Pada pemberian nutrisi awal sebaiknya dalam jumlah 600 hingga 700 ppm atau sekitar 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B serta dicampur dengan air 1 liter. Namun, setelah tanaman cabai hidroponik sudah mulai berdaptasi dengan pemberian tambahan nutrisi ini Anda bisa menambah dosisnya setiap 10 hari sekali.
Proses pemeliharaan cabe juga sangat penting dilakukan agar kebutuhan akan unsur hara dan serangan penyakit serta hama dapat ditanggulangi dengan benar sehingga budidaya yang Anda lakukan akan berhasil. Berikut ini beberapa cara pemeliharaan tanaman cabai hidroponik, yaitu sebagai berikut. Mengontrol nutrisi Pemberian nutrisi dalam teknik hidroponik sangat penting dilakukan. Oleh karena itu Anda harus sering melakukan kontrol nutirisi sehingga tanaman cabai memperoleh unsur hara yang cukup. Selain pemberian nutrisi, kelembapan tanah juga penting. Maka dari itu, nutrisi dan kelembapan tanah harus rutin dicek agar cabai yang Anda tanam dapat tumbuh dan berbuah optimal.
Pencegahan dan penanggulangan penyakit Budidaya cabai hidroponik juga bisa diserang penyakit. Beberapa penyakit yang sering menyerang cabai hidroponik adalah kutu daun, tungau, ulat, bercak daun, busuk buah, dan lainnya. Lakukan penyemprotan pestisida organik maupun kimia secara berskala. Jangan terlalu sering melakukan penyemprotan penyakit pada cabai hidroponik karena dapat merusak pertumbuh tanaman. Penuhi kebutuhan unsur hara tanaman Pemberian nutrisi tambahan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan unsur hara cabai hidroponik. Anda juga harus melakukan penyemprotan pupuk cair dari pupuk kandang maupun pupuk kimia, sehingga proses pertumbuhan dan permbuahan cabai dapat dilakukan secara maksimal.
Cabai dapat dipanen setelah berumur 80 sampai 90 hari. Namun, untuk lebih efektifnya Anda bisa melakukan panen setelah cabai berwarna merah dan memilik sedikit garis hijau. Lakukan panen pada pagi dan sore. Jika panen dilakukan pada siang hari, maka buah cabai yang dihasilkan akan rusak atau bobot turun.
Oleh karena itu, usahakan untuk memetik cabai pada pagi atau sore agar bobot yang dihasilkan maksimal.
Dipost : 26 Juni 2023 | Dilihat : 17030
Share :