Putatgede - Ganjar Terbitkan SE, Pastikan 6-7 Februari 2021 Seluruh Daerah Dukung "Jateng Dirumah Saja".

Ganjar Terbitkan SE, Pastikan 6-7 Februari 2021 Seluruh Daerah Dukung "Jateng Dirumah Saja".

Akhinya terbit juga surat edaran dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait dengan gerakan "Jateng di Rumah Saja" tanggal 6-7 Februari 2021 yang ditujukkan kepada Bupati/Walikota se Jawa Tengah, Rabu (2/2/2021).

Pada SE Gubernur Jawa Tengah tertanggal 2 Februari 2021, Nomor 443.5/000/1933 Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah untuk Bupati/Walikota se Jawa Tengah terdiri dari dua halaman di sebutkan beberapa hal termasuk soal gerakan Jateng di Rumah Saja.

Berikut ini isi surat edaran yang meminta Bupati/Walikota se Jawa Tengah :

  1. “Gerakan Jateng di Rumah Saja ” merupakan gerakan bersama seluruh komponen masyarakat di Jawa Tengah dalam rangka memutus transmisi dan menekan penyebaran Covid-19 dengan cara tinggal di rumah/kediaman/tempat tinggl dan tidak melakukan aktivitas di luar lingkungan rumah/kediaman/ tempat tinggal masing-masing : a. Dilaksanakan secara serentak pada Hari Sabtu dan Minggu tanggal 6 da 7 Februari 2021; b. Gerakan sebagamana dimaksud pada huruf a dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat kecuali usur yang terkait dngan sektor esensial seperti kesehatan/ kebencanaan, keamanan; energi; komuniksi dn teknologi informasi; keuangn; perbankan; logistik dan kebutuhan pokok masyarakat; perhotelan; konstruksi; industri strategis; pelayanan dasar; utilitas publik’ dan industri yagn ditetapkan sebagai objek vital nasional; c. Gerakan yang dimaksud dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kearifan lokal di wilayah masing-masing, termasuk di antaranya: penutupan Car Free Day, penutupan jalan, penutupan toko/mall, penutupan pasar, penutupan destinasi wisata dan pusat rekreasi, pembatasan hajatan dan pernikahan (tanpa mengundang tamu), serta kegiatan lain yang memunculkan potensi kerumuman (seperti pendidikan, event dan lain-lain)
  2. Operasi seretak penegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19 secara masif di Jawa Tengah : a. Operasi yustisi dengan melibatkan Satpol PP, Polrei/TNI dan instansi terkait di wilayah masing-masing utamanya dalam pelaksanaan gerakan “Jateng di Rumah Saja”; b. Mendorong lebih aktif peran Camat dan Kepala Dsa/Kelurahan dalam operasi serntak serta operasionalisasi Jogo Tonggo untuk mendukung fungsi Puskesmas dalam pelaksanaan 3T (Testing, Tracing dan Treatment) dan promosi kesehatan: 
  3. Mendorong penuruan tingkat kasus kematian Covid-19 dengan:  a. Percepatan penambahan ketersediaan Tempat Tidur (TT) Isolasi dan TT ICU untuk penanganan Covid-19 di Rumah Sakit baik milik pemerintah maupun swasta dengan proposi aman (TT isoloasi minimal 30 % dari ketersediaan TT dan ketersediaan TT ICU minimal 15 TT; b. Meningkatkan pengoperasionalan tempat isolasi khusus/terpusat bagi warga yagn menderita Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan untuk dilela sesuai ketentuan yang berlaku dengan menggunakan fasilias dan aset pemerintah dan hotel.
  4. Percepatan pelaksanaan vaksinasi di wilayah masing-masing sesuai sasaran, target dan tahapan dengan tetap menjaga dan meningkatkan kinerja pencapaian vaksinasi yang sudah dicapai
  5. Agr pelaksaaan berjalan lebih efektif, untuk berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, instansi vertikal, asosiasi usaha, BUMN/BUMD dan pihak terkait lainya untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat dan duia usaha di wilayah masing-masing.
  6. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Panglima Komando Daerah Militer IV Diponegoro dimohon bantuannya untuk mendukung pelaksanaan peningkatan kedispilinan dan pengetatan protokol kesehatna pada PPKM tahap II sesuai kewenangan sampai level terbawah.
  7. Dalam rangka memberikan informasi kepada maysarakat, masing-masing kabupaten/kota membuka layanan informasi/call center serta melali media masa (baik elektronik maupun cetak, media sosial dan/atau melalui Call Center Provinsi Jawa Tengah (Posko Terpadu Penanganan Covid-19 dan Bencana : 0878 7317 2077).

Dalam edaran itu Gubernur akan mengimbu agar pemerintah daerah dapat menutup tempat-tempat keramaian seperti pariwisata, toko dan pasar untuk istirahat pada 6-7 Februari mendatang. Dengan kesempatan inilah, pemerintah daerah bisa memanfaatkannya untuk bersih bersih sekaligus penyemprotan disinfektan.

Ganjar mengharapkan program Jateng di Rumah Saja dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat. Untuk itulah ia sangat mengharapkan partisipasi masyarakat untuk efektivitas program tersebut. Untuk itulah ia mengharapkan masyarakat selama dua hari tersebut tidak tumpah ruah di jalan, semua ada di rumah saja.

Ganjar mengatakan, kebijakan ‘Jateng di Rumah Saja’ ini merupakan respon dari daerah setelah Presiden RI Joko Widodo dalam keterangan persnya beberapa waktu lalu menyebut pelaksanaan PPKM gagal. Ini menjadi penerjemahan dari pemkab untuk melaksanakan upaya ekstra sebagaimana harapan dari pemerintah (presiden). Harapannya dengan program itulah, dapat memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan, yang akan berdampak baik pada penurunan kasus Covid-19.

“Hanya dua hari saja tempat-tempat keramaian, pariwisata, toko, pasar, kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu,” jelas Ganjar.

Namun, pelayanan umum seperti kesehatan dan transportasi publik tetap beraktivitas dengan pengetatan.

“Sehingga ada beberapa yang masih kita perkenankan untuk bisa mereka bersliweran dengan ketentuan yang ketat. Tapi sisi lain kita minta partisipasi dan dukungan dari masyarakat untuk dua hari saja,” tegas Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar menggagas kebijakan "Jateng Di Rumah Saja". Dengan harapan memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan yang akan berdampak baik pada penurunan kasus COVID-19. Ia juga memastikan pelaksanaan 'Jateng Di Rumah Saja' mendapat dukungan dari seluruh 35 kota dan kabupaten.

Terlepas dari itu, Ganjar mengimbau masyarakat yang ingin mempersiapkan persediaan makanan pada tanggal 6-7 Februari mendatang agar tidak melakukan panic buying.

“Nah kita siap-siap, sebelum dua hari itu, yang pengin belanja dulu untuk persiapan di rumah, tidak usah banyak-banyak toh cuma dua hari,” kata Ganjar.

Selain itu, selama berlangsungnya gerakan tersebut juga akan dibarengi operasi yustisi gabungan, yang sasarannya tetap pada pelanggar protokol kesehatan dengan sanksi yang sudah berjalan sebelumnya.

 

 


Dipost : 03 Februari 2021 | Dilihat : 537

Share :

s