Combi, Sang Predator Tangguh dan Tercepat Diberbagai Lahan
Putatgede - Memanen padi dengan alat modern memang lebih cepat dibanding dengan alat panen tradisional. Namun, meski demikian alat panen modern yang sudah digunakan sebagian petani di Kabupaten Kendal itu memiliki kekurangan dan kelebihan.
"Biji padinya biasanya banyak yang jatuh. Jadi masih ada kekurangannya," kata seorang warga Djambari (01/01) kepada putatgede.desa.id, Senin (16/09/2019) di Lokasi Blok 10, Desa Putatgede Kec. Ngampel Kab. Kendal.
Ia menjelaskan, selain bijinya yang mudah jatuh ke tanah saat proses panen, batang padi juga tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. " Ya biasanya kalau memanen padi dengan cara tradisonal batang padinya masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak (sapi) yaitu dengan cara diawetkan (keringkan) Kalau ini kan batangnya jadi lembut," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, di era serba canggih saat ini petani di Kendal pun dimudahkan dengan adanya mesin panen padi. Alat tersebut bisa dioperasikan layaknya alat berat dengan satu sopir serta seorang kenek yang bertugas untuk mengumpulkan padi ke dalam karung, dengan cakupan 1 Ha selesai dalam kurang lebih 1-2 jam. Dengan menggunakan alat modern itu, padi tak perlu dipotong terlebih dahulu, namun bisa langsung masukan ke dalam mesin dan bulir padi pun siap diangkut. Keadaan ini berbanding terbalik dengan keadaan sebelum adanya si Combi. Dulu untuk memanen padi seluas 1 Ha dibutuhkan tenaga sebanyak sekitar 20 orang dengan memakan waktu selama hampir sehari.
Kelemahan panen padi dengan menggunakan Combi :
Tidak bisa digunakan pada area sawah berlumpur tebal/rawa. Salah satu kelemahan dari mesin pemanen padi ini adalah tidak bisa dioperasikan pada sawah dengan intensitas lumpur berlebih, atau sawah rawa. Karena jika dipaksa untuk digunakan pada sawah rawa maka mesin tidak akan bisa berjalan.
Yang menggunakan hanya orang tertentu saja. Kelemahan memamnen padi menggunakan mesin selanjutnya adalah yang menggunakan atau mengoperasikan hanya orang tertentu saja, yaitu orang yang mampu dan bisa mengoperasikannya. Jadi tidak sembarang orang bisa menjalankan mesin pemanen padi ini.
Mengurangi penghasilan para buruh. Kelemahan memanen padi menggunakan mesin ini juga akan berdampak pada buruh, karena dengan adanya mesin pemanen padi, otomatis petani tidak lagi menggunakan jasa para buruh untuk memamen padi mereka, dengan demikian penghasilan para buruh menjadi berkurang.
Kelebihan panen padi dengan menggunakan Combi :
Menghemat waktu. Salah satu manfaat dan keunggulan dari mesin teknologi pemanen padi ini adalah dapat menghemat waktu, artinya proses pemetikan padi menjadi lebih cepat dan singkat. Faktanya dengan menggunakan mesin modern pemanen padi in, hanya butuh kurang lebih 1 jam untuk memanen padi seluas 1 hektar. Namun kecepatan waktu pemanen ini tergantung pada kondisi lahan sawah, jika lahan sawah kering pada saat panen, maka proses pemananen akan lebih cepat.
Menghemat biaya. Selain itu manfaat memanen padi menggunakan mesin modern adalah untuk menghemat biaya, faktanya dengan menggunakan mesin pemanen padi modern ini, biaya yang dikeluarkan petani untuk memanen padi menjadi lebih kecil bila dibandingkan menggunakan jasa buruh pemanen padi. Kalau biasanya mereka menggunakan jasa buruh pemanen padi, satu orang buruh dibayar 80 ribu perhari, dan rata-rata untuk lahan sawah 1 hektar harus menggunakan jasa buruh kurang lebih 5 orang untuk siap dalam satu hari. Jadi uang yang harus dikeluarkan petani untuk memanen padi saja 450 ribu sehari, belum lagi upah merontokkan padinya. namun dengan menggunakan mesin pemanen padi modern ini, hanya butuh biaya kurang lebih 200 ribu dan padinya sudah langsung dirontokkan sekaligus.
Menghemat tenaga. Tidak hanya waktu dan biaya saja dapat di hemat, tapi dengan mesin ini tenaga yang dibutuhkan untuk memanen padi mejadi lebih ringan, namanya juga menggunakan mesin.
Itulah sedikit cerita saat panen padi, memang menjadi waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuantitas hasil atau produksinya akan turun bahkan tidak menghasilkan sama sekali. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen.