Putatgede - Tradisi Tingkeban Pari di Poktan ”Margi Utomo” Mengharap Panen Berkah

Tradisi Tingkeban Pari di Poktan ”Margi Utomo” Mengharap Panen Berkah

Tradisi ini dilaksanakan ketika tanaman padi di sawah mulai berisi buliran, dan tradisi ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur dari masayrakat atas anugerah kesuburan padi yang diterima dan pengharapan agar panen yang didapat nanti akan melimpah.

Tradisi tingkepan yang oleh daerah tertentu di wilayah Kabupaten Kendal mayoritas hanya diperuntukan bagi ibu hamil yang sudah menginjak usia ke tujuh bulan kehamilan, namun tidak demikian yang terjadi di wilayah Kecamatan Kendal Kota dan sekitarnya.

Diwilayah tersebut, sampai saat ini masih dipertahankan tradisi tingkepan tandur. Tradisi tingkepan tandur dilakukan ketika tanaman padi sudah mulai akan keluar bulir, atau masyarakat biasa menyebut dengan istilah meteng.

Namun Tingkeban Pari dilakukan dalam bentuk doa bersama. Sebagaimana yang dilakukan oleh Para petani pada hari Senin (24/01/2022) kemarin di Desa Putatgede berkumpul dan duduk lesehan secara melingkar di gubug tani yang ada di tengah sawah areal Poktan "Margi Utomo" Desa Putatgede. Namun karena kesibukan masing-masing petani, sehingga yang turut mengikuti kegiatan ini hanya mungkin mewakili saja. Setelah selesai berdoa, para petani pun makan bersama makanan yang sudah dibawa oleh para petani sebelumnya.

Biasanya pelaksanaan kegiatan dilakukan dipersawahan, dan dihadiri oleh masyarakat tani, mantri tani serta petugas terkait. Menu yang disajikan berupa nasi kendil dengan lauk ikan kering asin (gereh), keluban, telur goreng dan sajian aneka makanan tradisional yang biasanya akan didapatkan di pasar tradisional. Akan tetapi sering juga dijumpai menggunakan nasi tumpeng dan juadah pasar (makanan tradisional)

“Mari kita bersama-sama memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tanaman yang sudah tumbuh subur ini diberi keberkahan sehingga akan tumbuh subur sampai panen dengan hasil melimpah, selamat dan sehat semua petani dan anggota keluarga. " Ungkap H. Parwuwanto selaku Kepala Desa Putatgede saat memandu kegiatan tersebut.

Achmad Aspuri, salah satu petani mengaku senang dengan tradisi selamatan tandur yang sudah berlangsung lama. Selain minta keselamatan kepada Allah acara tersebut sebagai ajang silaturahmi antarpetani. (admin)

*


Dipost : 26 Januari 2022 | Dilihat : 1597

Share :