Putatgede - [SALAH] Larangan Keluar Rumah Karena Puncak Penyebaran Virus Corona

[SALAH] Larangan Keluar Rumah Karena Puncak Penyebaran Virus Corona

Komunikasi dianggap penting ditengah situasi pandemik Covid-19 di Indonesia. Hilir mudik informasi, membuat masyarakat rentan mengonsumsi informasi yang tidak valid. Sumber informasi yang paling mudah diakses adalah media sosial. Sayangnya kebiasaan mengonsumsi informasi tanpa melakukan cek dan ricek membuat netizen potensial terpapar hoaks.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah meluncurkan Website tentang informasi seputar Covid-19.

Untuk informasi hoaks yang lain dan lebih jelasnya silahkan kunjungi atau link : https://www.covid19.go.id/hoaks-buster/

 

Seperti contoh berikut :

Hasil Periksa Fakta Anissa Antania Hanjani

Informasi yang disebarkan lewat pesan berantai tersebut
tidak benar. Menurut juru bicara pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto,
pesan tersebut merupakan teror informasi. Dalam versi lain yang mencatut nama
seorang dokter dari RSUP dr Mohammad Hoesin, koordinator humas RSMH
mengonfirmasi bahwa informasi tersebut tidak benar.

=====

Kategori: Konten yang menyesatkan/Misleading Content

=====

Sumber: WhatsApp

=====

Narasi:

“Baru saja mendapat info ini:

Mulai besok, jangan keluar rumah mencari makanan atau
untuk apa pun, karena hal yang terburuk dimulai, tanggal inkubasi telah tiba
dan banyak yg terinfeksi positif akan menunjukkan gejalanya dan banyak orang
bisa tertular, jadi sangat penting untuk tetap di rumah dan tidak berhubungan
dengan  tidak bertemu orang lain, sangat
berhati-hati adalah sangat penting.

Dari 23 Maret hingga 3 April kita harus menjaga diri kita
sendiri, karena kita akan berada di puncak penyebaran virus dalam dua minggu,
biasanya dalam dua minggu itu semua yang terinfeksi akan muncul kemudian ada
dua minggu tenang dan kemudian dua minggu lagi mulai berkurang.

  * Apa yang
terjadi di Italia adalah bahwa siklus ini diabaikan pada musim penularan dan
itulah mengapa semua kasus bercampur menjadi satu *.

*Dan akhirnya, jangan menerima kunjungan dari siapa pun,
bahkan dari keluarga yang sama.  Ini
semua untuk kebaikan semua.  *

KITA AKAN BERADA DI TINGKAT INFEKSI MAKSIMUM.

-*JANGAN ABAIKAN PESAN INI, BAGIKAN KE SEMUA KONTAK ANDA
*”

=====

Penjelasan:

Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang berisi
larangan keluar rumah pada tanggal 23 Maret sampai dengan 3 April (versi lain
mengatakan 28 Maret). Berdasarkan pesan tersebut, larangan tersebut diterapkan
karena pada tanggal-tanggal tersebut terjadi puncak penyebaran virus corona.
Pesan ini diakhiri dengan kalimat yang khas, yakni untuk disebarkan ke
kontak-kontak lainnya.

Berdasarkan hasil cek fakta, klaim pesan tersebut tidak
benar. Pesan ini, menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19,
adalah sebuah teror informasi. Hal ini sebagaimana dilansir dari PrimaBerita
sebagai berikut:

[…] “Memang ini teror informasi. Ada yang tidak ingin ada
ketenangan di negara ini, yakni pihak yang membikin hoax,” kata juru bicara
pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Jumat
(27/3/2020).

 

Yuri memastikan tidak akan ada hal buruk terkait
peningkatan penularan virus Corona pada 28 Maret besok. Penjelasan hoax bahwa
itu adalah momentum masa inkubasi dinilainya tidak masuk akal. Karena virus
tidak sekolah dan tidak tahu kalender sehingga bisa menentukan pada tanggal 28
maret virus akan menyebar .

Pesan viral itu dipungkasi dengan kata-kata yang sangat
khas hoax, yakni, “Jangan abaikan pesan ini, bagikan ke semua kontak Anda.”
Yuri yakin masyarakat sudah semakin cerdas dan tidak mudah termakan hoax. Cara
terbaik untuk melawan hoax adalah dengan tidak meneruskan (forward) pesan hoax
itu.

“Langsung delete saja. Tidak ada ruginya men-delete
langsung pesan seperti itu,” kata Yuri. […]

Dalam versi lainnya, klaim pesan berantai tersebut
mencatut nama seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad
Hoesin Palembang, dr Yeni Yunus, Sp.PD. Klaim ini juga tidak benar. Koordinator
Humas RSMH H. Akhmad Suhaimi mengonfirmasi bahwa informasi tersebut adalah
hoaks. Hal ini sebagaimana dilansir dari Kompas sebagai berikut:

[…] KOMPAS.com – H Akhmad Suhaimi, Koordinator Humas
Rumah Sakit Umum Pusat dr Mohammad Hoesin, Palembang, menegaskan, informasi
soal corona yang mencatut nama salah satu dokter di RSMH adalah hoaks.

 

“Sudah dikonfirmasi kalau info itu hoaks,”
jelasnya, dilansir dari Tribunnews. […]

Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim mengenai larangan
keluar rumah karena masa puncak penyebaran virus adalah tidak benar. Informasi
tersebut tidak berasal dari sumber informan yang dapat dipercaya. Oleh karena
itu, pesan berantai tersebut termasuk ke dalam konten yang
menyesatkan/misleading content.

=====

Link Sumber : https://www.covid19.go.id/2020/03/28/salah-larangan-keluar-rumah-karena-puncak-penyebaran-virus-corona/


Dipost : 09 April 2020 | Dilihat : 2539

Share :