Putatgede - 4 Tahap Menanam Padi yang Baik dan Menguntungkan, Mudah dan Praktis

4 Tahap Menanam Padi yang Baik dan Menguntungkan, Mudah dan Praktis

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan tentunya sangat penting diterapkan. Apalagi, olahan dari padi atau nasi merupakan bahan makanan pokok untuk orang Indonesia. Menanam padi di iklim tropis seperti Indonesia juga dapat membuatnya tumbuh sumbur. 

Namun, untuk mendapatkan panen yang melimpah diperlukan pengetahun tentang cara menanam padi yang baik. Karena, di Indonesia sendiri, walaupun padi merupakan bahan makanan pokok dan dijuluki sebagai negara agraris, ternyata produksi padi nasional belum mencukupi kebutuhan masyarakat.

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan diperlukan untuk menghindari segala kendala. Tentunya selama masa penanaman padi hingga masa panen, banyak kendala yang bisa terjadi seperti serangan hama dan pengelolaan lahan yang kurang tepat.

Kami merangkum dari berbagai sumber, tentang cara menanam padi yang baik dan menguntungkan.

 

I. Pilih Benih Padi Berkualitas dan Menyiapkan Lahan

Pilih Benih Padi Berkualitas

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan perlu dilakukan sejak pemilihan benih. Benih padi yang berkualitas merupakan hal yang penting jika ingin meningkatkan hasil panen padi. Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan kodisi lahan yang cocok dengan benih padi tersebut.

Beberapa ciri dari beras varietas unggulan adalah, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, toleran terhadap kondisi lingkungan, dapat menghasilkan panen yang berlimpah, dan saat direndam dengan larutan ZA 20 gr, benih tenggelam alias tidak mengapung.

Menyiapkan Lahan

Menyiapkan lahan adalah salah satu komponen terpenting dalam cara menanam padi yang baik dan menguntungkan ini. Sediakan lahan kosong yang subur yang sudah dibersihkan dari rumput liar dan gulma yang mengganggu. 

Untuk meningkatkan kesuburan tanah ketika ditanami. Tanah dialiri air hingga gembur dan lunak kemudian bajak menggunakan traktor, lalu genangi air kembali setinggi 5-10 cm, dan biarkan air menggenang dalam media tanam selama 2 minggu supaya racun racun dapat di netralisir oleh air.

 

II. Pembibitan dan Penanaman Padi

Pembibitan

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan berikutnya adalah proses pembibitan. Setelah menyiapkan lahan, sebar benih padi yang bagus yang sudah melalui tahap pengujian untuk menentukan kualitasnya, rendam 2 hari hingga berkecambah.

Beri pupuk area persemaian tadi dengan pupuk urea dan tsp, masing masing 10 gram untuk setiap semester lahan.

Penanaman Padi

Setelah persiapan benih dan lahan sudah selesai, maka cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya adalah proses penanaman padi. Usia benih yang sudah dapat dipindahkan adalah sekitar 20 hari, dengan ciri-ciri berdaun 5 – 6 helai, tinggi 22 – 25 cm, batang bagian bawah besar dan keras, serta terbebas dari serangan hama. Satu lubang tanam hanya untuk satu benih, dengan kedalaman tanam berkisar 2 cm.

 

III. Perawatan dan Pemeliharaan Padi Serta Pemupukan

Perawatan dan Pemeliharaan Padi

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya tentu merawat dan memlihara tanaman padi dengan baik. Pada saat perawatan dibutuhkan keteltian yang lebih karena jika kamu lalai maka hasil panen akan kurang memuaskan.

Cara pertama, lakukan penyiangan dalam dua minggu sekali. Selanjutnya, lakukan pengairan yang wajar supaya tidak kelebihan atau kekurangan. Selain itu, lakukan pemupukan setelah 7-15 hari dengan munggunakan pupuk urea dan TSP dengan 100:50 per hektar. Pemupukan dilakukan setelah 25-30 hari dengan pupuk urea dan phonska dengan 50:100 per hektar.

Pemupukan

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan selanjutnya adalah dengan pemupukan seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya. Tanah yang digunakan secara terus menerus untuk budidaya tentu lambat laun akan kekurangan unsur hara. Salah satu solusi yang bisa kamu lakukan adalah dengan pemberian pupuk, baik itu yang bersifat organik maunpun anorganik.

Agar pemakaian pupuk menjadi lebih efektif, maka kamu harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman serta jumlah ketersediaan unsur hara dalam tanah. Kamu juga dapat menggunakan pupuk alami yang dibuat sendiri.

 

IV. Pengendalian Hama dan Proses Panen

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dalam sawah biasanya meliputi walang sangit, belalang, wereng, dan tikus. Jadi, cara menanam padi yang baik dan menguntungkan berikutnya adalah mengendalikan hama dan penyakit.

Untuk mengendalikan hama bisa digunakan pestisida tapi lebih baik jangan jika masih ada predator alami bagi hama tersebut. Jika predator alami dari hama tersebut mulai mengganggu anda maka musnahkanlah dan beralih pada pestisida organik.

Proses Panen

Panen padi tidak akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan apabila dilakukan dengan sembarangan, dan hanya boleh dikerjakan saat bulir padi sudah cukup masak. Hal ini disebabkan karena penen yang dilakukan terlalu dini akan menurunkan kuantitas serta kualitas panen. Berikut ini ciri gabah yang sudah siap panen:

- Daun telah mengering dan 95% gabah sudah berwarna kuning

- Padi telah berusia 30 – 35 hari sejak hari sesudah berbunga, atau tergantung varietas yang kamu tanam

- Gabah mudah rontok apabila diremas dengan tangan

- Kadar air pada gabah bersisa 16 – 30 %

Padi atau gabah yang sudah dipanen harus segera diletakkan pada tempat beralas terpal dengan tujuan mengurangi atau menekan penyusutan hasil panen. Setelah itu, kamu dapat memulai proses perontokan bulir padi.

Selepas itu, bulir-bulir gabah dijemur selama 2 – 3 hari agar kadar air semakin berkurang atau mencapai 14 % saja. Setelah proses pengeringan selesai, gabah dapat disimpan di tempat yang bersih dan kering.

Itulah beberapa cara menanam padai yang baik dan menguntungkan yang perlu kamu terapkan. Sebaiknya mintalah bantuan pada orang yang berpengalaman agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

 


Dipost : 01 Maret 2021 | Dilihat : 57587

Share :